Tahun depan, Kota Bandung akan memiliki kereta gantung wisata yang akan  beroperasi mulai dari Pintu Tol Pasteur lalu menuju Mal Paris Van Java,  Ciwalk, dan berakhir di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga). Namun pembangunan  proyek tersebut masih menunggu peraturan walikota dan juga feasibility  study (FS) menyeluruh.
"Iya kita ingin bangun kereta gantung  wisata sekaligus bisa untuk transportasi massal. Diharapkan ini bisa  atasi kemacetan pada akhir pekan," ujar Kadishub Kota Bandung Prijo  Soebandono saat dihubungi detikbandung melalui telepon, Senin  (27/6/2011).
Rencananya kereta akan dirancang bisa mengangkut  delapan orang dengan jeda dua menitan. "Tapi itu baru ancang-ancang  saja, bisa jadi lebih cepat atau lebih lambat," kata Prijo.
Menurutnya  rencana pembangunan kereta gantung itu telah dipelajari dengan  kementrian perhubungan dan direktorat kereta api. "Undang-undang yang  kita pakai UU perkeretaapian, di mana kereta gantung ada di UU itu. Nah  dari UU itu turun ke Perda perhubungan kita, yang soal kereta gantung  pun sudah diatur. Sekarang tinggal buat Perwal dulu khusus soal itu,"  ujarnya.
Menurutnya untuk proyek ini, Pemkot Bandung sudah  melakukan kerjasama dengan PT Aditya Dharma Putra Persada yang akan  melakukan feasibility study (FS) secara menyeluruh. Di mana soal jarak  tempuh, kereta, perhitungan tarif, hingga kembali modal, diatur dalam  FS. "Kalau pra FS nya sudah dilakukan oleh mereka, namun belum  mendetail," terangnya.
Saat ini yang sudah hampir dipastikan  adalah soal rute. Di mana kereta gantung itu startnya dari pintu tol  Pasteur lalu menuju PVJ, Ciwalk, dan berakhir di Sabuga. "Tapi ini juga  masih harus dikaji dulu, soal ketersediaan lahan untuk stasiunnya,"  jelas Prijo.
Apabila sesuai rencana, kereta gantung itu bisa  beroperasi akhir tahun depan. "Kalau perwal sudah jadi, akan gampang  karena payung hukumnya sudah ada. Nanti tinggal lanjut ke FS lalu  pembangunan," jelas Prijo.
Pembangunan kereta gantung, kata  Prijo, tak memakan waktu banyak. "Paling delapan bulanan lah. Ya akhir  tahun lah bisa beroperasi," tuturnya. Ketika disinggung soal pendanaan,  Prijo menyatakan itu menggunakan pihak ketiga.
Sumber 
 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar